Monday, April 12, 2021

Euforia Ramadhan

Ramadhan pun tiba, 
datang dengan penuh pahala   

Kita sambut dengan gembira, 
seperti menuggu berbuka puasa 

Kita sibukkan dengan amalan, 
seperti melepas kerinduan 

Kita raih kemenangan, 
seperti para pejuang melawan penjajahan 

Selamat mengarungi ramadhan 2021

Tuesday, January 19, 2021

Bacaan Shalat Fardhu (Shalat 5 Waktu)

1.   DO’A IFTITAH

a.    Bacaan do’a iftitah versi pertama
 
 اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
 Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”
 
Artinya : Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).
 
b.   Bacaan doa iftitah versi Kedua
 
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Allaahumma Baa’id Bainii Wa Baina Khathaayaaya Kamaa Baa’adta bainal Masyriqi Wal Maghrib. Allaahumma Naqqinii Minal Khathaayaa Kamaa Yunaqqats Tsaubul Abyadlu Minad Danas. Allaahummaghsil Khathaayaaya Bil maa-i Wats Tsalji Wal Barad”
 
Artinya : Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun.
 
 2.   BACAAN SUJUD 

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih
Sebanyak 3 kali.
 
Artinya: Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya.
 
3.   BACAAN I’TIDAL 
 
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Sami’alloohu liman hamidahRobbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du
 
Artinya: Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya. Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu.
 
 4.   BACAAN SUJUD
 
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih
Sebanyak 3x
 
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya
 
 5.   BACAAN DUDUK DI ANTARA 2 SUJUD
 
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ         وَاعْفُ عَنِّيْ
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii 
 
Artinya : Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, benarkanlah aku, angkatlah derajatku, karuniakanlah aku rezeki, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku.
 
 6.   BACAAN TASYAHUD AWAL DAN AKHIR
 
 a. Bacaan tasyahud awal
 
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد
"Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma sholli ‘alaa Muhammad."

Artinya : " Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah, dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. Ya Allah, limpahkan shalawat-Mu kepada Nabi Muhammad.
 
b. Bacaan tasyahud akhir 

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ.
"Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin fitnatil masiihid dajjaal."

Artinya : " Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.” Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya dajal."
 
 
7.   BACAAN SALAM

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh
 
Artinya : Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian
 
 

Monday, April 29, 2019

Kemanakah Mahasiswa Jurnalistik ?

Selain berfungsi sebagai salah satu pilar demokrasi, media juga memiliki peran penting mencerdaskan bangsa dengan penyajian beragam berita dan informasi maupun hiburan. Namun  yang jadi pertanyaan beberapa tahun terakhir ini adalah masihkan media massa di Indonesia memosisikan dirinya sebagai media independen, objektif dan berintegritas ?

Bisa kita perhatikan ratusan bahkan mungkin ribuan berita yang disebarkan tiap hari oleh media  ini sudah sangat terang-terang tidak bersikap netral. Media saat ini sudah cenderung menjadi corong atau humas pemerintah, persis seperti yang dilakukan jaman orba.

Bahkan bagi mahasiswa jurnalistik tingkat akhir yaang akan menyusun skripsi, mereka sangat sangat mudah menemukan contoh - contoh framing berita atau kasus laian  karena begitu  berceceran hampir setiap menit berita itu disebarkan.

Namun yang paling memprihatinkan dan tak pernah terdengar adalah suara dan sikap mahasiswa jurnalistik tentang hal ini. Padahal mereka tahu media-media tersebut notabene akan menjadi masa depan di mana mereka bekerja. Tidak adakah sikap dari para mahasiswa komunikasi khususnya jurnalistik untuk menuntun kembali media-media tersebut ke jalan yang benar. Dan mereka benar-benar menjalankan fungsi-fungsi mereka sesuai dengan apa yang dipelajari di kampus.

Hingga pada akhirnya bagi siapapun yang ingin kerja di media bisa tenang bekerja karena mereka dapat bekerja sesuai dengan idealisme mereka.


Kisah Pilu Nabilla dan Memori Masa Kecil


Bermula ketika mendapat kiriman WA dari teman yang berisikan tentang berita kasus bullying pada seorang gadis kecil. Pada saat itu teman menanyakan lokasi kejadian apakah dekat dengan rumah saya. Akhirnya saya pun penasaran dan mulai mencari info dan berita terkait peristiwa yang dikirim oleh teman saya itu. Setelah melihat tayagan videonya, saya terenyuh dan air mata pun tak tersasa pecah ketika Nabilla menjawab ejekan teman-temanya dengan sangat emosional.

Video itu sempat viral dan mengundang banyak reaksi netizen. Meskipun setelah saya baca beberapa berita terkait saya beranggapan itu hanyalah candaan anak kecil. Tentu kita masih inget dulu kita sering menyembunyikan sepatu teman, memanggil teman dengan nama bapaknya, belum lagi julukkan yang jadi bahan bully-an dll. Meski begitu bukan berarti kita menganggap lumrah, tapi banyak kasus serupa akibat candaan seperti itu berakibat fatal untuk masa depan korban.

Adalah jawaban emosial Nabilla yang membuat banyak orang tersentuh termasuk saya. Bagaimana tidak gadis kecil yang ditinggal sejak kecil oleh orang tuanya yang kini tinggal dengan nenek dan kakeknya, rela mengumpulkan sampah untuk membeli sepatu di saat teman-teman seusianya sibuk bermain. Kalau kita boleh jujur, mungkin sebagian dari kita juga sampe kuliah sepatu masih dibelikan oleh orang tua. 

Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut yaitu bersyukur dan harus menghargai kerja keras seseorang dengan melihat proses bagaimana dia mendapatkannya.

Tak hanya itu,  vidio itu pun tiba-tiba mengajak pikiran saya bernostalgia teringat masa kecil. Tiba-tiba saya jadi inget alm. Bapa, kebetulan SDN Cobas I, tempat sekolah Nabilla merupakan tempat mengajar alm. bapak saya mengajar. Teringat masa kecil, dimana saya sering ikut alm. Bapak naik motor bebek untuk mengajar di sekolah itu. Masih kebayang, serpihan-serpihan memori susana lingkungan SDN Cibodas waktu itu serta gaya alm. ketika mengajar anak-anak SD dengan menggunakan baju safari sebagia ciri khas gaya berpakaian guru-guru jaman dulu.

Sementara sebrang sekolah itu, dulu sering digunakan upacara 17 Agustus-an, di mana semua sekolah Se-Desa Pangauban berkumpul di sana. Mereka berjakan kaki dengan iringi pawai dari masing-masing RW. Waktu itu kebetulan saya bersekolah di SDN Galanggang I tp saya sering ikut alm. Teteh yg waktu itu kelas alm. Kelas 6 dan diwajibkan ikut upacara. Namun terakhir kali melewati lapangan itu, kini telah beralih fungsi menjadi perumahan warga.

Bukan hanya itu saja, ketika mengulang-mengulang video tersebut semua aktivitas masa kecil tiba-tiba teringat. Ini hanyalah sebagian dari indahnya mengenang masa kecil. 

Alfatihah untuk Alm. Bapak dan Teteh. Dan semoga Nabilla menjadi anak yang sukses.


Wednesday, September 26, 2018

Untuk Bobotoh dan The Jakmania Buatlah Perdamaian Ini Menjadi Abadi

Laga Persib kontra Persija selalu dinanti-nanti oleh para insan pecinta sepakbola di tanah air tak terkecuali bagi kedua supoter ini. Bahkan, satu minggu sebelum laga digelar sudah ramai diperbincangkan dalam obrolan sehari-hari maupun medsos.

Pertandingan berlangsug keras mulai dari menit awal dan menegangkan karena saling membalas gol. Gol di menit akhir tambahan yang dicetak oleh Malisic memecah ketegangan dan langsung dirayakan dengan teriakkan. Sudah menjadi kebiasaan, biasanya seletah pentandingan berakhir saya langsung buka hp untuk melihat update instagram Persib serta membaca komentar-komentar bobotoh. Palagi ini merupakan kemenangan perdana Persib vs Persija sejak 5 tahun  silam. 

Namun euforia saya pun tak berlangsung lama karena dalam kolom komentar tersebut ada salah satu bobotoh yang bertanya tentang tewasnya seorang The Jakmania sebelum pertandingan berlangsung. Namun saya tak begitu ingin tahu lebih lanjut, karena masih ingin merasakan euforia ini meskipun dalam hati ini masih terpikir komentar tersebut

Dan benar saja, pertanyaan seorang bobotah dikolom komentar itu menang benar-benar terjadi setelah melihat tanyang berita di televisi tentang kematian suporter Persija di area Stadion GBLA. Seketika itu juga, saya merasa kemenangan  Persib yang diraih dengan sangat dramatis ini terasa hambar karena telah tercoreng oleh oknum bobotoh yang melakukan pengeroyokan hingga tewas. 

Tak lama dari situ saya pun mulai mencari info lebih banyak lagi tentang tragedi yang memilukan dan memalukan sekali bagi saya sebagai seorang bobotoh. Ternyata sudah banyak berita dan video yang tersebar. Begitu kejinya para tersangka yang ada di video tersebut seolah tidak memiliki nurani, tidak berfikir akan keluarganya atau kedepannya. Dan bagaimana bisa orang yang ada disana tidak bisa menghentikan perilaku tersebut seperti didiamkan saja.

Saya bisa merasakan kadang saya pun kurang begitu respek terhadap suporter Persija melihat tingkah lakunya yang provokatif atau bahkan banyak juga yang primitif. Numun bukan berarti menghilangkan nyawa atau melihat perlakuan seperti itu dibiarkan saja. Dan sampai detik ini pun saya belum melihat sampai selesai video keji tersebut, karena takut terbawa emosi atau terprovokasi.

Loyalitas kedua suporter ini memang tak bisa diragukan. Fanatisme sah-sah saja tapi segala bentuk dukungan yang provokatif alaagi sampai represif itu tidak dibenarkan. Kasus kematian suporter di Indonesi sudak begitu banyak, tahun ini ada beberapa orang yang meninggal. Sementara itu sebanyak 7 orang dari kasus kematian pendukung Persib dan Persija dari tahun 2012 hingga tahun ini termasuk Haringga (Alm.)   

Tentu saja peristiwa ini harus segera diselesaikan jangan dibiarkan berlarut-larut agar tidak mejadi liar. Setidaknya ada beberapa  langkah yang harus dilakukan agar kejadian ini tak terulang di kemudian hari seperti yang sudah-sudah. 

Tidak Saling Menayalahkan dan Merasa Paling Benar  
Hingga tuulisan ini dibuat saya masih melihat beberapa akun medsos kedua suporter masih gaduh. Ini tak bisa dibiarkan terlalu lama harus ada kejelasan jangan melakukan pembiaran. Maka untuk semua jajaran yang terlibat, harus mengusut tuntas kejadian minggu siang kemarin, serta membicarakan bicarakan tentang segala persoalan yang menjadi penyebab gesekan kedua klub ini. 

Saya tentu berharap untuk tidak saling menyalahkan kedua kubu, toh kedua kubu juga banyak salahnya dan masing-masing telah memakan korban jiwa. Dan masing-masing tidak merasa paling benar. Mari kita mulai redam dengan cara hentikan provokasi di medsos, tidak saling menghujat. Kita saling mengingatkan satu sama lain bahwa ternyata dimulai dari hal yang sederhana ini bisa mengakibatkan kematian. 

Sanki yang Adil
Keadian ini tentu harus ada sanksi untuk Bobotoh terutama saksi yang berat untuk para pelaku, sebagai bobotoh tentu saya sangat setuju. Namun perlu saya ingatkan sanksi untuk bobotoh ini harus adil  jangan sesekali mencederai bobobotoh atau pun The Jakmania. Karena ini bisa menjadi amarah yang terpendam dan sewaktu-waktu akan meluap kembali. Semua pihak harus duduk bersama dan harus hati-hati dalam memutuskannya.

Selanjutnya membuat  aturan dan saksi yang disepakati oleh semuanya bila mana ini terjadi dikemudia hari khusunya jika ada suporter yang meninggal dunia. Saya sepakat jika sanksi itu harus memberatkan klub dan supoter. Seperti  tidak boleh ditonton selama satu tahun, dilarang mengikuti liga selama 1 musim dan apapun itu yang tentunya telah disepakati.  

Bentuk Tim Pengawas di Lapangan maupun Medsos
Layaknya sebuah organisasi formal, mestinya oragnisasi suporter memiliki tim pangawas yang diwakili oleh setiap korwilnya. Hal ini dilakukan agar para club suporter ini bisa langsung menindak dan menegur anggotanya bila terjadi berturan ataupun yang menyebarkan kata-kata atau gambar-gambar kebencian di medsos.

Kedua suporter bisa membuat semacam akun medsos resmi gabungan yang adminnya dari kedua belah pihak guna memposting dan menyebarkan mereka-meraka yang telah melakukan provokasi di medsos sekaligus menegurnya. Dan juga bagi Bobotoh maupun The Jakmania biasa langsung mengcapture dan me-mentionya ke medsos tim pengawas tersebut sehingga bisa langsung ditegur atau minta direport langsung oleh seluruh Bobotoh dan The Jakmania.  

Pertandingan Amal yang disaksikan oleh Bobotoh dan Jakmania 
Selama pertandingan ini tidak ditonton ditibuns secara bersamaan selama itu juga kecurigaan dan provokasi di dunia maya akan terus dibangun oleh kedua supertor ini.

Selanjutnya membuat agenda kumpul turin semua supoter (perwakilan suporter) baik itu setahun sekali atau disela-sela libur tengah musim. Acara ini bertujuan unutk mengevaluasi dan sharing apa saja yang terjadi selama paruh musim tersebut. 

Akhir kata, mari kita jadikan ini yang terkahir unutk semua suporter Indonesia. RIP, Haringga Sirila. Semoga amal dan ibadahnya diterima oleh-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

"Mari kita membuat perdamaian ini menjadi Abadi."