Wednesday, September 26, 2018

Untuk Bobotoh dan The Jakmania Buatlah Perdamaian Ini Menjadi Abadi

Laga Persib kontra Persija selalu dinanti-nanti oleh para insan pecinta sepakbola di tanah air tak terkecuali bagi kedua supoter ini. Bahkan, satu minggu sebelum laga digelar sudah ramai diperbincangkan dalam obrolan sehari-hari maupun medsos.

Pertandingan berlangsug keras mulai dari menit awal dan menegangkan karena saling membalas gol. Gol di menit akhir tambahan yang dicetak oleh Malisic memecah ketegangan dan langsung dirayakan dengan teriakkan. Sudah menjadi kebiasaan, biasanya seletah pentandingan berakhir saya langsung buka hp untuk melihat update instagram Persib serta membaca komentar-komentar bobotoh. Palagi ini merupakan kemenangan perdana Persib vs Persija sejak 5 tahun  silam. 

Namun euforia saya pun tak berlangsung lama karena dalam kolom komentar tersebut ada salah satu bobotoh yang bertanya tentang tewasnya seorang The Jakmania sebelum pertandingan berlangsung. Namun saya tak begitu ingin tahu lebih lanjut, karena masih ingin merasakan euforia ini meskipun dalam hati ini masih terpikir komentar tersebut

Dan benar saja, pertanyaan seorang bobotah dikolom komentar itu menang benar-benar terjadi setelah melihat tanyang berita di televisi tentang kematian suporter Persija di area Stadion GBLA. Seketika itu juga, saya merasa kemenangan  Persib yang diraih dengan sangat dramatis ini terasa hambar karena telah tercoreng oleh oknum bobotoh yang melakukan pengeroyokan hingga tewas. 

Tak lama dari situ saya pun mulai mencari info lebih banyak lagi tentang tragedi yang memilukan dan memalukan sekali bagi saya sebagai seorang bobotoh. Ternyata sudah banyak berita dan video yang tersebar. Begitu kejinya para tersangka yang ada di video tersebut seolah tidak memiliki nurani, tidak berfikir akan keluarganya atau kedepannya. Dan bagaimana bisa orang yang ada disana tidak bisa menghentikan perilaku tersebut seperti didiamkan saja.

Saya bisa merasakan kadang saya pun kurang begitu respek terhadap suporter Persija melihat tingkah lakunya yang provokatif atau bahkan banyak juga yang primitif. Numun bukan berarti menghilangkan nyawa atau melihat perlakuan seperti itu dibiarkan saja. Dan sampai detik ini pun saya belum melihat sampai selesai video keji tersebut, karena takut terbawa emosi atau terprovokasi.

Loyalitas kedua suporter ini memang tak bisa diragukan. Fanatisme sah-sah saja tapi segala bentuk dukungan yang provokatif alaagi sampai represif itu tidak dibenarkan. Kasus kematian suporter di Indonesi sudak begitu banyak, tahun ini ada beberapa orang yang meninggal. Sementara itu sebanyak 7 orang dari kasus kematian pendukung Persib dan Persija dari tahun 2012 hingga tahun ini termasuk Haringga (Alm.)   

Tentu saja peristiwa ini harus segera diselesaikan jangan dibiarkan berlarut-larut agar tidak mejadi liar. Setidaknya ada beberapa  langkah yang harus dilakukan agar kejadian ini tak terulang di kemudian hari seperti yang sudah-sudah. 

Tidak Saling Menayalahkan dan Merasa Paling Benar  
Hingga tuulisan ini dibuat saya masih melihat beberapa akun medsos kedua suporter masih gaduh. Ini tak bisa dibiarkan terlalu lama harus ada kejelasan jangan melakukan pembiaran. Maka untuk semua jajaran yang terlibat, harus mengusut tuntas kejadian minggu siang kemarin, serta membicarakan bicarakan tentang segala persoalan yang menjadi penyebab gesekan kedua klub ini. 

Saya tentu berharap untuk tidak saling menyalahkan kedua kubu, toh kedua kubu juga banyak salahnya dan masing-masing telah memakan korban jiwa. Dan masing-masing tidak merasa paling benar. Mari kita mulai redam dengan cara hentikan provokasi di medsos, tidak saling menghujat. Kita saling mengingatkan satu sama lain bahwa ternyata dimulai dari hal yang sederhana ini bisa mengakibatkan kematian. 

Sanki yang Adil
Keadian ini tentu harus ada sanksi untuk Bobotoh terutama saksi yang berat untuk para pelaku, sebagai bobotoh tentu saya sangat setuju. Namun perlu saya ingatkan sanksi untuk bobotoh ini harus adil  jangan sesekali mencederai bobobotoh atau pun The Jakmania. Karena ini bisa menjadi amarah yang terpendam dan sewaktu-waktu akan meluap kembali. Semua pihak harus duduk bersama dan harus hati-hati dalam memutuskannya.

Selanjutnya membuat  aturan dan saksi yang disepakati oleh semuanya bila mana ini terjadi dikemudia hari khusunya jika ada suporter yang meninggal dunia. Saya sepakat jika sanksi itu harus memberatkan klub dan supoter. Seperti  tidak boleh ditonton selama satu tahun, dilarang mengikuti liga selama 1 musim dan apapun itu yang tentunya telah disepakati.  

Bentuk Tim Pengawas di Lapangan maupun Medsos
Layaknya sebuah organisasi formal, mestinya oragnisasi suporter memiliki tim pangawas yang diwakili oleh setiap korwilnya. Hal ini dilakukan agar para club suporter ini bisa langsung menindak dan menegur anggotanya bila terjadi berturan ataupun yang menyebarkan kata-kata atau gambar-gambar kebencian di medsos.

Kedua suporter bisa membuat semacam akun medsos resmi gabungan yang adminnya dari kedua belah pihak guna memposting dan menyebarkan mereka-meraka yang telah melakukan provokasi di medsos sekaligus menegurnya. Dan juga bagi Bobotoh maupun The Jakmania biasa langsung mengcapture dan me-mentionya ke medsos tim pengawas tersebut sehingga bisa langsung ditegur atau minta direport langsung oleh seluruh Bobotoh dan The Jakmania.  

Pertandingan Amal yang disaksikan oleh Bobotoh dan Jakmania 
Selama pertandingan ini tidak ditonton ditibuns secara bersamaan selama itu juga kecurigaan dan provokasi di dunia maya akan terus dibangun oleh kedua supertor ini.

Selanjutnya membuat agenda kumpul turin semua supoter (perwakilan suporter) baik itu setahun sekali atau disela-sela libur tengah musim. Acara ini bertujuan unutk mengevaluasi dan sharing apa saja yang terjadi selama paruh musim tersebut. 

Akhir kata, mari kita jadikan ini yang terkahir unutk semua suporter Indonesia. RIP, Haringga Sirila. Semoga amal dan ibadahnya diterima oleh-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

"Mari kita membuat perdamaian ini menjadi Abadi."

No comments:

Post a Comment